Entri Populer

Selasa, 10 Desember 2013

Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Juarai Kompetisi Essay Nasional

Imam Sopyan, mahasiswa Jurusan Sejarah dan Kebudayaan Islam UIN Sunan Kalijaga, berhasil menjadi juara pertama pada kompetisi essay nasional yang diselenggarakan oleh Badan Pengkajian dan Pengamalan Islam Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS). Imam Sopyan berhasil menyisihkan lima puluh peserta lainnya dari berbagai universitas di Indonesia. Kompetisi ini diselenggarakan dalam dua tahap seleksi, yaitu seleksi naskah essay dan seleksi presentasi. Dalam seleksi naskah essay, Imam berhasil lolos ke dalam lima besar, bersama empat mahasiswa lainnya, yaitu Denny Iswanto (UIN Syarif Hidayatullah), Riki Purnomo (Universitas Muhammadiyyah Surakarta), Nur Rizqy Febriandika (Universitas Muhammadiyyah Surakarta), dan Erin Nuzulia Istiqomah (Universitas Indonesia). Kelima finalis tersebut diundang untuk mempresentasikan essaynya mereka di depan dua dewan juri yang berkompeten di bidangnya. Presentasi tersebut diselenggarakan di Ruang Sidang I Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) pada 2 November 2013.
Berdasarkan hasil penilaian dari dua dewan juri, presentasi Imam Sopyan dengan judul essay “Bergerak dari Kampus Menuju Bangsa Paripurna: Inteligensia Profetik dan Tanggung Jawab Sosio-Transedental Mahasiswa Islam” berhasil mengungguli finalis lainnya. Imam Sopyan mendapatkan total poin 400 dari Juri I dan 380 dari Juri II (780 poin). Ia unggul 10 poin dari Juara II, Denny Iswanto, yang mengumpulkan poin 770. Juara II ditempati oleh Erin Nuzulia Istiqomah dengan total poin 760.
Dalam essaynya, Imam Sopyan menggagas urgensi berbagai organisasi mahasiswa, seperti HMI (Himpunan Mahasiswa Islam), PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia), IMM (Ikatan Mahasiswa Muhammadiyyah), dan yang lainnya untuk menjadi ‘pabrik’ para pemimpin umat dan bangsa. Dengan menelusuri jejak sejarah perjuangan kemerdekaaan bangsa Indonesia, mulai dari Jong Islamieten Bond (JIB) dan Studentent Islami Studie Club (SIS) pada awal abad 20. Imam Sopyan optimis bahwa hanya mahasiswa yang merapatkan diri dalam barisan organisasi mahasiswalah yang kelak mampu menjadi agen perubahan (agent of change) dalam konteks keumatan dan kebangsaan. Atas prestasinya ini, Imam Sopyan berhak atas Piala Tetap Rektor Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) dan uang pembinaan sebesar 1 juta rupiah. (**Din Humas*)

Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Juarai Kompetisi Essay Nasional

Imam Sopyan, mahasiswa Jurusan Sejarah dan Kebudayaan Islam UIN Sunan Kalijaga, berhasil menjadi juara pertama pada kompetisi essay nasional yang diselenggarakan oleh Badan Pengkajian dan Pengamalan Islam Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS). Imam Sopyan berhasil menyisihkan lima puluh peserta lainnya dari berbagai universitas di Indonesia. Kompetisi ini diselenggarakan dalam dua tahap seleksi, yaitu seleksi naskah essay dan seleksi presentasi. Dalam seleksi naskah essay, Imam berhasil lolos ke dalam lima besar, bersama empat mahasiswa lainnya, yaitu Denny Iswanto (UIN Syarif Hidayatullah), Riki Purnomo (Universitas Muhammadiyyah Surakarta), Nur Rizqy Febriandika (Universitas Muhammadiyyah Surakarta), dan Erin Nuzulia Istiqomah (Universitas Indonesia). Kelima finalis tersebut diundang untuk mempresentasikan essaynya mereka di depan dua dewan juri yang berkompeten di bidangnya. Presentasi tersebut diselenggarakan di Ruang Sidang I Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) pada 2 November 2013.
Berdasarkan hasil penilaian dari dua dewan juri, presentasi Imam Sopyan dengan judul essay “Bergerak dari Kampus Menuju Bangsa Paripurna: Inteligensia Profetik dan Tanggung Jawab Sosio-Transedental Mahasiswa Islam” berhasil mengungguli finalis lainnya. Imam Sopyan mendapatkan total poin 400 dari Juri I dan 380 dari Juri II (780 poin). Ia unggul 10 poin dari Juara II, Denny Iswanto, yang mengumpulkan poin 770. Juara II ditempati oleh Erin Nuzulia Istiqomah dengan total poin 760.
Dalam essaynya, Imam Sopyan menggagas urgensi berbagai organisasi mahasiswa, seperti HMI (Himpunan Mahasiswa Islam), PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia), IMM (Ikatan Mahasiswa Muhammadiyyah), dan yang lainnya untuk menjadi ‘pabrik’ para pemimpin umat dan bangsa. Dengan menelusuri jejak sejarah perjuangan kemerdekaaan bangsa Indonesia, mulai dari Jong Islamieten Bond (JIB) dan Studentent Islami Studie Club (SIS) pada awal abad 20. Imam Sopyan optimis bahwa hanya mahasiswa yang merapatkan diri dalam barisan organisasi mahasiswalah yang kelak mampu menjadi agen perubahan (agent of change) dalam konteks keumatan dan kebangsaan. Atas prestasinya ini, Imam Sopyan berhak atas Piala Tetap Rektor Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) dan uang pembinaan sebesar 1 juta rupiah. (**Din Humas*)

Selasa, 29 November 2011

Tip Memilih Busana

Dalam berbusana, kita tidak hanya memperhatikan penampilan, namun kita juga harus memperhatikan kenyamanan dan kesehatan bagi tubuh kita. Berikut ini adalah beberapa jenis pakaian yang dapat membahayakan diri:

Baju baru

Mungkin Anda sering langsung memakai pakaian yang baru di beli tanpa mencucinya dengan bersih terlebih dahulu, padahal terdapat banyak virus dan bakteri dalam pakaian yang diambil dari department store atau butik karena pakaian yang berpindah-pindah dari satu badan ke badan orang lain bercampur dengan keringat dan menjadi sarang kuman. Untuk itu, setelah membeli baju baru, terlebih dahulu kita mencucinya sebelum dipakai.

Pakaian Terlalu ketat

Pakaian ketat sangat mudah menimbulkan keringat, membuat gesekan-gesekan dan dapat menyebabkan iritasi bahkan melukai kulit. Skinny jeans yang menjadi trend di kalangan pria saat ini kurang baik bagi kesehatan, karena membuat daerah bagian selngkangan menjadi sempit dan memperbesar kemungkinan terjadinya kangker prostate. Pakaian ketat juga dapat membuat pori-pori tersumbat dan rambut tidak dapat tumbuh keluar. Pilihlah pakaian yang longgar, sehingga nyaman dan sehat untuk dipakai.

Kancing dari logam

Bagi Anda alergi terhadap logam , penggunaan kancing logam atau resleting logam dapat menyebabkan gatal-gatal apabila dibiarkan akan menyebabkan luka dan ruam memerah. Untuk itu, hindari pemilihan kancing dan resleting dari logam.

Tas yang terlalu berat

Tas adalah aksesoris terfavorit dan begitu fungsional. Beberapa merk tas di desain sedemikian rupa dengan bahan dasar kulit yang menyebabkan tas menjadi lebih berat. Pemakaian tas yang terlalu berat menyebabkan pundak menjadi pegal dan berdampak buruk bagi pertumbuhan tulang punggung akibat tekanan terus menerus pada otot pundak dan leher, tali tas yang terlalu berat dapat membuat bahu memerah dan iritasi. Untuk menghindari ini, bawalah barang seperlunya dalam tas agar tidak terlalu berat. Sehingga, kita berjalan dengan nyaman.


Sumber : http://www.seputarduniawanita.com/2011/07/tips-memilih-busana-nyaman-dan-sehat.html  (dengan pengubahan)

Rabu, 19 Oktober 2011

Tips Memilih Jilbab Untuk Kesehatan Rambut Muslimah

Oleh: Yustian
Saat ini jilbab atau kerudung tidak hanya sekedar sebagai alat penutup aurat saja bagi kaum muslimah, tetapi juga sudah sebagai mode fashion. Berbagai model, bentuk dan kreasi jilbab membanjiri pasar busana muslim di Indonesia. Namun semua muslimah yang memakai jilbab rata-rata memiliki masalah yang kurang lebih sama yaitu kulit kepala gatal, berminyak, rambut terasa kering, rambut bercabang dan rontok.







Masalah-masalah itu sebenarnya dapat diatasi, berikut beberapa tips memilih jilbab untuk kesehatan rambut untuk anda:

1. Sesuaikan warna jilbab dengan aktifitas anda

Jika aktifitas anda cenderung berhubungan dengan kondisi yang panas atau di luar ruangan, hindari jilbab berwarna gelap. Pilihlah jilbab yang berwarna terang seperti putih, krem, atau kuning. Untuk anda yang aktifitasnya “indoor“, bisa memilih semua macam warna, tetapi memilih warna hitam atau gelap akan memberikan kesan rapi dan elegan bagi anda.

2. Pilih bahan yang tepat

Pada dasarnya yang harus anda lakukan adalah memilih jilbab berbahan yang ramah kepala. Pilihlah bahan yang memberikan sirkulasi udara baik, mudah menyerap keringat dan fleksible. Beberapa bahan jilbab yang umum bisa digunakan untuk berbagai aktifitas adalah katun atau kaos.

3. Pilih ukuran yang pas

Hal ini sangat penting. Selain menentukan kenyamanan anda dalam berjilbab, ukuran juga akan mempengaruhi penampilan anda. Ukuran yang terlalu kecil akan membuat anda tidak nyaman, yang terlalu besarpun akan membuat anda risih karena berali-kali membetulkan letak jilbab anda.

4. Pemilihan lapisan

Pemakain jilbab berlapis biasanya adalah untuk model-model yang resmi atau formal. Yang perlu anda perhatikan di sini, yaitu semakin tebal lapisan yang anda gunakan maka semakin kecil sirkulasi udara di rambut anda. Kata lain, rambut anda akan semakin sesak bernafas. Silahkan anda atur dengan bijak sesuai dengan jenis rambut dan kulit kepala juga tingkat kenyamanan yang anda inginkan.

5. Perawatan rambut

Perawatan rambut seperti keramas dengan teratur dan pemakaian konditioner harus anda lakukan rutin. usahakan untuk tidak memakai jilbab dalam kondisi rambut basah, karena hal ini akan mengyebabkan etombe di rambut anda. Keringkanlah dulu rambut anda dengan hair drayer bila anda.
Sebagai salah satu perangkat baju muslim kaum hawa, jilbab haruslah mampu memberikan rasa nyaman dan percaya diri kepada pemakainya. Selain warna, bentuk, ukuran anda juga dapat mulai mempertimbangkan model jilbab anda.